Rasakan Nikmatnya Makan Di Ketinggian 0035 MDPL Puncaknya Djakarta




Jakarta - Naik gunung, kemping, atau berkemah belakangan ini menjadi salah satu olahraga yang digandrungi. Tak sedikit muda-mudi merencanakan kegiatan tersebut. Selain alasan bersahabat dengan alam, berkemah juga dapat menikmati udara segar.

Namun demikan, rencana tersebut terkadang terhalang dengan aktivitas sehari-hari. Namun jangan khawatir, bagi kalian yang rindu akan nuansa tersebut mungkin dapat menyambangi temapat ini.

Ya, Travelmie. Kafe yang berdiri di Jala Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini memberikan nuansa berkemah. Dilokasi yang berukuran cukup luas, terlihat sederet sebuah tenda-tenda gunung.

" Ada 13 tenda gunung di sini. satu diantaranya tenda India. jadi ada 14 semuanya," ujar Heri (31), salah satu pemilik kafe ini.
Selin tenda, terdapat juga Hammock yang tergantung ditengah-tengah resto tersebut. Tak sedikit bagi para orang tua juga mengajak anak-anaknya untuk menikmati nuansa alam. 'selamat datang di puncaknya Djakarta', kata-kata tersebut terus terucap dari bibir seorang pelayan menyambut konsumen di pintu depan.

Hal yang pertama terlihat saat pengunjung datang, mereka memutarkan mata seakan kagum dengan konsep yang dibuat Heri dan tiga orang temannya. Sambil tersenyum-senyum para pelanggan yang datang didampingi pelayan untuk memasuki tenda yang dapat dimuati 3 sampai 4 orang.

Saat berada di situ, konsumen dapat menikmati sejumlah menu yang disediakan. Meski namanya dan konsepnya terkesan mie sekali, namun ada sejumlah menu makanan lainnya yang dapat dinikmati.

Bagi para konsumen yang ingin merasakan makanan berat, mungkin dapat menikmati menu Nasi bakar, Nasi liwet, dan nasi goreng. Harganya pun bervariatif dari mulai Rp 19 sampai dengan Rp 22 ribu rupiah.

Namun bagi kalian yang ingin menyicipi mie mungkin dapat memilih menu Ordinary Mie, Mie Persis, Eksperiance mie, dan Mie Level Preium. Untuk harga menu tersebut mulai dari Rp 8 sampai dengan Rp 27 ribu rupiah. Selain itu masih banyak menu lainnya yang dapat dinikmati.

" Yang pasti di kuliner itu. Kemungkinan menu yang sama seperti ditempat lain indomie tapi kita punya resep yang berbeda. Banyak tambahan keunikan-keunikan di travelmie sendiri kita buat menunya. jadinya kemungkinan kalau beli ditempat lain atau masak sendiri dirumah sama. Cuma hal berbeda mungkin kalau makan di travelmie gitu untuk menu dan tempat unik," katanya.

Namun rupanyanya untuk kafe berkonsep kemahan ini tidak semerta-merta datang. Terkulik sedikit cerita. Ya, konsep yang diklaim Urban kemping Di Indonesia ini ternyata berlatar belakang dari hobi.

Heri dan tiga owner lainnya yakni Bara Al azis (26), Mutiara Sufi (27), dan Masruri Abdullah (26) memiliki hobi berkemping. Selama menjalani kuliah tak jarang mereka untuk menikmati udara segar dengan cara berkemping.

Terlepas kuliah, saat itulah keempatnya ingin memiliki usaha. Mereka yang berlatar belakang orang IT, Sikologi, dan Kesmas ini memikirkan kosepnya serupa.

" Idenya lagi kota. Lagi ngumpul terfikirkan hal itu. Kemungkinan karena kita gak punya waktu buat kamping. Jadi suapaya mimpinya suapaya bisa kemping setiap hari. Kalau orang naik gunung kemana aja. Tapi kita bisa kemping setiap hari. Jadi tersalurkan hobi kita setiap hari. cepet juga sih waktu pertama kali kali kita kepikiran sampe sebulan lebih jad langsung kita kepikiran yaudah buka aja langsung," ungkapnya.

Menurut Heri sendiri, kafe ini merupakan cabang yang kedua setelah sebelumnya berdiri di kawasan Tangerang. Sejak tanggal 3 Juni dibuka, kafe tersebut mendapat respon positif dari masyarakat.

Tak jarang, Heri mendapat masukan dari para konsumen terkait kesempurnaan usaha yang dijalankan. Dengan begitu, satu persatu usahanya pun diperbaiki untuk menyediakan kenyamanan para pelanggannya.
" Banyak yang ngomong kita adalah salah satu pelopor yang aneh juga karena berebda dengan yang lain. Mungkin karena keunikan. Kalau ramainya kebetulan kita memang punya pasarnya pasar sendiri jadi udah dibangun dari 2014 di tangerang. Banyak orang jakarta bogor, Depok, dulu itu pd kesana. kita urban kemping pertama indonesia jadi itu yang pertama kali itu adalah travelmie," jelasnya.

Selain itu, menurut Heri saat ini dia dan tiga orang temanya sedang memikirkan konsep untuk datangnya HUT Kemerdekaan RI. Nantinya ditanggal 17 Agustus akan ada suatu keunikan yang ditambahkan.

hal itu sudah terlaaksana di Travelmie yang berada di Tangerang. Nantinya di resto tersebut akan ada live musik dengan lagu-lagu kemerdekaan.

" ‎Kalau disini belim terpikirkan belom apa yang akan dibuat. klau di Tangerang Live musik. Tapi lagunya tentang perjuangan lebih condong ke masa lalu. kalau disini belum terpikrkan apa," paparnya.

Pelayanan unik lainnya yang diberikan Travelmie adalah harga Gratis. Mungkin bagi konsumen yang tidak meiliki uang masih dapat merasakan makanan disana.



Caranya, konsume dapat menunjukan foto saat berada digunung dengan memberikan hastag @travelmie. Dengan begitu, konsumen dapat menikmati salah satu menu yang ada di kafe tersebut.

" kita hanya ingin memberikan apresiasi aja kepada mereka. karena telah membawa travelmie ini kepuncak keindahan yang ada di Indonesia," ungkapnya

Sementara itu, dengan keunikan konsep dan mendapatkan perhatian masyarakt tentu membuat usaha yang dijalani Heri ini kebanjiran pengunjung. Dalam satu hari saja, sedikitnya 300 sampai 400 orang memadati kafe tersebut.

Melirik mesin cash ragister sendiri, sebanyak 170 transaksi ada setiap harinya. Tentu kondisi tersebut mendorong omset yang didapat Heri dalam satu bulannya.

" kalau di mesin cash ragister itu transaksi paling dikit 170. kan sekali  transaksi itu orangnya bisa 3 sampe 4 orang. jadi sehari bisa 400 oranganlah. kalau omset itu sebulan bisa Rp 250 sampe Rp 300 juta. kalau dibawah Rp 170 juta aja itu ita harus mikirkan gimana caranya meng-up lagi," paparnya.
Tidak berhenti sampai disitu, Heri dan teman-teman berencana ingin membuka usaha lainnya. Ya, jika melihat beberapa remaja saat ini banyak sekali yang mencykai olahraga berkemping dan naik gunung.
Untuk melebarkan sayap usahanya, Heri pun memiliki rencana lain. Saat ini konsep usaha baru yakni menjual barang-barang gunung atau outdoor dan menjadi sebuah pemandu traveling. Namun untuk rencana itu semua sampai saat ini masih dilakukan koordinasi bersama teman-teman lainnya.
Dia mengaku, saat ini pihaknya masih tetap memfokuskan di usaha cabang keduanya ini setelah Tangerang. Pasalnya, untuk saat ini saja dinilainya masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Memang tak terlihat, namun lagi-lagi kekurangan akan terasa jika semua itu sambil dijalankan.

“ kita berharap kedepan sih agar lancar saja yah. Agar usaha kita ini berjalan kedepannya dan  dapat menginspirasi para remaja yang lainnya. Selain itu semoga ada inovasi baru hingga untuk menu yang ada enggak itu-itu saja,” tutupnya. (ISA)
Penulis : Muhammad Isa Bustomi


Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar