Perkembangan industri
kopi di tanah air dalam 10 tahun belakangan menunjukkan progres yang
signifikan. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari semakin banyaknya kopi
olahan yang dihasilkan oleh industri pengolahan kopi. Hal
ini sangat dimungkinkan, mengingat negara Indonesia merupakan penghasil kopi
terbanyak ketiga di dunia. Industri kopi yang saat ini membanjiri usaha tanah
air sangat bervariasi, mulai dari skala home industri, skala nasional maupun
skala internasional.
Salah satunya Danis Prahardianto. Pemuda 27 tahun ini
melirik potensi keuntungan dari hobi orang Indonesia menikmati kopi sambil
bercengkrama. Jengah menjadi pekerja kantoran, dia memutuskan 'pensiun dini'
dan banting setir mengelola bisnis sendiri.
Bisnis yang ditekuninya bisa dikategorikan patungan.
Sebab, dia mengajak rekan sejawatnya
untuk mulai merintis bisnis kedai kopi Menantu yang terletak di Bintaro Raya
Jakarta Selatan. Kebetulan rekan
bisnisnya itu juga hobi menikmati kopi hitam.
Kopi
Menantu milik Danis Prahardianto dan
rekannya ini sudah berdiri sejak
1,5 tahun terakhir. Ukuran tempatnya tidak terlalu luas, namun cocok untuk
dijadikan tempat ngumpul bareng. tempat ini menawarkan biji kopi pilihan, dari
Gayo Sarawalo asal Aceh atau Kenya Gatuya. Yang pasti semua adalah kopi jenis
single origin Arabika.
Semua
pesanan minuman akan diseduh secara manual, tanpa mesin, oleh Danis. Metode
seduh manual ini mereka tawarkan sebagai nilai jual dari Kopi Menantu itu
sendiri.
Alasan Danis mendirikan Kopi Menantu sebenarnya sederhana.
Sebagai jiwa muda yang mempunyai keinginan berbisnis, Danis bersama temannya
ingin membuka usaha. “Berhubung ada tempat kosong kita berdua mikirin mau
dijadiin apa, dan akhirnya gak lama kepikiran deh buat buka usaha kopi Menantu
ini.” ucapnya.
Kopi
Menantu ini buka setiap harinya dari jam
5 sore sampai jam 12 malam. Untuk menarik calon konsumen, Kopi Menantu juga
memasang harga murah, sekitar Rp18-25 ribu per gelas kopi. Biasanya, di
kafe-kafe yang menyajikan kopi dengan kualitas serupa, harga dipatok sekitar
Rp30-40 ribu segelas.
Alhasil
dengan harga yang murah dan rasa kopi yang tak kalah nikmat dengan kopi-kopi
yang lain. Omset penjualannya bisa dibilang Waah.
“ Kalo buat perharinya kopi menantu ini bisa
jual 80 sampai 100 cangkir kopi, weekend bisa jual 200an cangkir kopi. Jadi
kalau ditotal-total perbulannya bisa sampai dua ribuan cangkir kopi yang
terjual.” Kata si Danis pengusaha muda Kopi Menantu ini.
Bagi Danis, Kopi
Menantu lebih dari sekadar kedai kopi. Ia mengharapkan kedai yang dibangun
bersama rekannya itu mampu mengingatkan banyak orang bahwa sesungguhnya kopi
Indonesia itu kaya dan berkualitas. Kopi adalah warisan Nusantara yang perlu
dijaga dan dilestarikan untuk kemakmuran banyak orang.
0 komentar:
Posting Komentar